Mantan Dosen UNM dan Unhas, Prof Fadjry Djufry Jadi Pj Gubernur Sulsel?



METAIDE---Dilansir dari pemberitaan TribunTimur  menyebutkan jika Prof Dr Ir Fadjry Djufry MSi akan menjadi Pj Gubernur Sulsel ketiga setelah berkahirnya masa jabatan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulsel kesembilan.

Fadjry akan dilantik Menteri Dalam Negeri, Jenderal Pol (Purn) Prof Muhammad Tito Karnavian PhD, Selasa (7/1/2025) lusa.

Dia akan menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh yang diangkat menjadi Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sementara, Zudan sebelumnya menggantikan Bakhtiar Baharuddin.

Fadjry saat ini menjabat Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) sejak September 2022 dan sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sejak Februari 2019. Demikian dikutip dari laman resmi BSIP Kementan, bsip.pertanian.go.id.

Karir Fadjry sebagai peneliti dimulai pada 1994 dengan jabatan fungsional terakhir sebagai Peneliti Utama bidang Budidaya dan Produksi Tanaman.

Pada tanggal 25 Januari 2022, Fadjry dikukuhkan sebagai Profesor Riset ke-630 lingkup nasional dan ke-159 lingkup Kementerian Pertanian.

Orasi Profesor Risetnya berjudul ‘Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan’

Saat ini, Fadjry menjadi salah satu anggota dari The International Scientific Advisory Board for Strategy "MeaDRI", dewan penasihat independent yang terdiri dari ilmuwan terkemuka dan/atau pejabat eksekutif dari lembaga/universitas pertanian terkemuka dunia.

“MeaDRI” adalah strategi sistem pangan berkelanjutan yang digagas dan diluncurkan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang sejak 12 Mei 2021 lalu.

Sebagai Delegasi Republik Indonesia (DELRI), Fadjry pembicara pada forum “Chief Scientists’ Roundtable: Science and Innovation for SDG2” yang diselenggarakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization).

Tema utama yang diangkat pada forum ini adalah pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk pengembangan sistem pangan pertanian.

Pada November 2022, Fadjry mewakili Menteri Pertanian menjadi delegasi dalam Pertemuan Dewan Sistem CGIAR ke-17 di Brisbane, Australia.

Pada pertemuan ini dibahas mengenai reformasi CGIAR menjadi One CGIAR, yang meliputi sejumlah aspek seperti kerangka kerja, konsolidasi di beberapa wilayah, serta peningkatan akses pendanaan CGIAR.

Sebelum menjadi Kepala BSIP, Fadjry merupakan Kepala Puslitbangbun (2015-2019), Kepala BPTP Sulawesi Selatan (2012-2015); Kepala BPTP Papua (2008-2012). Koordinator Program pada LPTP Sulawesi Barat (2008), Koordinator Program pada BPTP Kalimantan Selatan (2005-2007), Sekretaris Proyek SADP dan Peneliti BPTP Sulawesi Tenggara (1995-1997), Kepala Program dan Kerjasama Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto Sulsel (1995-1996), Kepala Rumah Tangga dan Perlengkapan Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto Sulsel (1994-1995).

Selain jabatan struktural di lingkup Balitbangtan dan BSIP, Fadjry juga berkecimpung di dunia akademisi sebagai dosen Program Pascasarjana (S2) pada Universitas Islam Makassar (2012-2015), dosen Program Pascasarjana (S2) pada Universitas Hasanuddin Makassar (2012-2015), dosen Program Pascasarjana (S2) pada Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin (2005-2007).

Fadjry juga aktif dalam organisasi profesi.

Saat ini, Fadjry menjadi Ketua Umum Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) periode 2019-2024.

Sejak 9 September 2020 Fadjry ditugaskan sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum Bulog hingga sekarang yang bertugas untuk mengawasi peningkatan kinerja operasional, kinerja keuangan, serta kemampuan Bulog dalam memenuhi target dan sasaran yang telah ditetapkan, yaitu menjadi perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung terwujudnya kedulatan pangan.

Fadjry juga berhasil menginisiasi penandatanganan Kerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dalam hal pertukaran informasi standardisasi, identifikasi, dan adopsi pedoman pengembangan standar, serta pelatihan SDM di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian di bidang pertanian.

Fadjry Djufry lahir di Makassar pada tanggal 14 Maret 1969.

Ia memperoleh gelar Sarjana Pertanian (S1) tahun 1993 pada bidang studi Agronomi Universitas Hasanuddin, Makassar.

Pendidikan S2 dan S3 ditempuh di Institut Pertanian Bogor pada bidang studi Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman, masing-masing selesai pada tahun 2000 dan 2005.

Penghargaan yang pernah diterima Satya Lancana Karya Satya XX Tahun yang diperoleh pada penyematan tanggal 17 Agustus 2019. (ref)


Posting Komentar

0 Komentar